Gambar Pandawa Lima Dan Sifatnya
Jenis Senjata Pandawa Lima
Pandawa Lima memiliki beberapa jenis senjata pusaka yang digunakan dalam perang yang terjadi antara Pandawa dan Kurawa. Berikut penjelasannya.
Belanja di App banyak untungnya:
BERBICARA wayang tentunya kita diingatkan akan kisah Mahabharata. Salah satu karakter yang cukup menarik perhatian adalah wayang Pandawa Lima. Pandawa tidak hanya dikenal karena parasnya yang gagah dan tampan, juga nilai-nilai dan karakter unik yang dimiliki setiap tokohnya.
Pandawa Lima merupakan anak-anak dari Prabu Pandu yang mendapat anugerah dari para dewa. Keberadaan mereka tidak lepas dari peran seorang resi yang memberikan mantra khusus kepada Kunti, istri Prabu Pandu, agar dapat memiliki keturunan.
Pada suatu masa, Prabu Pandu meninggalkan kerajaan Hastinapura untuk menjalani kehidupan sebagai pertapa guna menebus dosa-dosanya, sementara kerajaan tersebut diwariskan kepada kakaknya, Dretarastra.
Baca juga : Ramayana: Kisah Abadi Rama dan Sinta yang Penuh Cinta dan Perjuangan
Dretarastra, yang buta, memimpin kerajaan Hastinapura dengan 99 anak laki-laki yang dikenal sebagai Kurawa. Meskipun Pandawa Lima dijanjikan untuk menerima kerajaan setelah mereka tumbuh dewasa, para Kurawa yang dipimpin Duryudana justru tumbuh menjadi individu yang tamak akan kekuasaan dan sering berusaha menyingkirkan Pandawa Lima.
Walau begitu, Pandawa Lima memiliki kekuatan istimewa yang melebihi 99 sepupu mereka dari keluarga Kurawa. Keistimewaan ini tidak hanya terletak pada kekuatan fisik, tetapi juga pada sifat-sifat luhur mereka. Karakter Pandawa Lima yang penuh dengan kebaikan, keramahan, dan keadilan menjadikannya tokoh yang sangat dihormati dan dicintai banyak orang.
Melalui cerita Pandawa Lima, wayang memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keadilan, kebaikan, dan perjuangan untuk kebenaran, yang tetap relevan hingga saat ini. Maka, tidak heran jika tokoh Pandawa selalu mendapat tempat khusus di hati penonton wayang, baik sebagai hiburan maupun sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Mahabharata: Kisah Abadi Pandawa dan Kurawa dalam Perebutan Tahta dan Kehormatan
Sifat atau karakter Tokoh Pandawa dalam Pewayangan
Bima (Bimasena/Werkodara)
Bima atau werkodara adalah tokoh utama dalam epos Mahabharata. Ia adalah putra Kunti dan dikenal sebagai anggota Pandawa yang memiliki kekuatan luar biasa. Bima lahir atas pembacaan mantra yang dilakukan Kunti kepada dewa Bayu. Meskipun berpenampilan keras dan mampu menakutkan musuh, Bima sebenarnya berhati lembut.
Selain itu, dikisahkan Bima memiliki saudara seayah yang terkenal, yaitu Hanoman, sosok wanara yang menjadi tokoh penting dalam kisah Ramayana. Dalam pewayangan Bima digambarkan sebagai adik kedua dari Yudhistira yang memiliki keberanian, kepatuhan dan teguh pendirian serta jujur.
Baca juga : Mari Menyongsong Kebangkitan Wayang di Tengah Gempuran Modernisasi
Siapa yang tidak mengenal Arjuna, tokoh pewayangan satu ini terkenal akan wajahnya yang rupawan serta kepandaiannya dalam memanah. Arjuna juga digambarkan berhati lemah lembut.
Dalam Mahabharata diriwayatkan ia merupakan putra ke tiga Prabu Pandu, raja di Hastinapura dengan Kunti atau Perta, putri Prabu Surasena, raja Wangsa Yadawa di Mathura, yang membacakan Mantra untuk memanggil dewa Indra, pemimpin para Dewa.
Dalam pewayangan, Arjuna digambarkan berbadan kecil tetapi sangat kuat dan mahir berperang, hingga menjadi satria andalan dewata. Bukan hanya itu, Arjuna juga digambarkan memiliki pribadi berwatak baik, tingkah laku halus (membuatnya disukai orang banyak), rendah hati, dewasa, memiliki keteguhan hati, pantang menyerah, dan siap membantu siapa saja termasuk dewa.
Arjuna juga sebenarnya memiliki banyak istri namun yang kerap kali ditonjolkan dalam setiap lakon wayang hanya Drupadi.
Nakula merupakan anak dari pandu dan istri keduanya Madri. Dalam kitab Mahabharata, Nakula digambarkan sebagai sosok yang sangat tampan dengan wajah yang memikat. Dropadi bahkan menyebut Nakula sebagai suami paling tampan di dunia.
Namun, Nakula memiliki kelemahan, yaitu cenderung membanggakan ketampanannya. Hal ini diungkapkan oleh Yudistira dalam kitab Mahaprasthanikaparwa, Selain memiliki penampilan yang menarik, Nakula juga ahli dalam merawat kuda dan memiliki keahlian khusus di bidang astrologi.
Perbedaan antara wayang Nakula dan Sadewa dapat dikenali dari bentuk dahi masing-masing, di mana Nakula memiliki dahi lebar. Meskipun secara fisik Nakula dan Sadewa adalah kembar identik, keduanya memiliki kepribadian yang berbeda.
Nakula dikenal sebagai sosok yang pendiam dan penuh pemikiran. Nakula cenderung merenungkan dan mendalami setiap hal yang akan dikerjakan. Nakula hanya akan mengungkapkan pemikirannya jika diminta pendapatnya. Ekspresi wajah Nakula dalam pewayangan menggambarkan pribadi yang tangguh, rendah hati, berperilaku halus, dan bijaksana.
Sadewa merupakan saudara kembar dari Nakula. Pada wayang purwa, Sadewa memiliki ciri wajah terdapat mata gabahan, hidung miring, mulut tertutup, dan jarang berbicara. Ia dihiasi sumping kembang kluwih di telinga, dengan rambut bergaya supit urang dan lungsen di atas dahi. Perbedaan dengan Nakula, Sadewa berdahi ciut sinom atau sempit.
Sadewa dikenal cerdas, pandai berbicara, dan seorang komandan yang mampu membangkitkan semangat prajurit. Wajahnya dalam dalam pewayangan dibuat seperti karakter yang mencerminkan sifat tangguh, rendah hati, halus, dan bijaksana. Itulah Tokoh wayang Pandawa yang memiliki keunikan masing-masing pada setiap karakternya, saat ini tugas kita hanya terus melestarikan budaya dan sejarah pewayangan di Indonesia.
(Dinas Kebudayaan DKI Jakarta/Youtube Jawa Saja/Jurnal Seni dan Budaya Representasi Tokoh Pewayangan Purwa Pandawa Gagrag Surakarta Universitas Kristen Setya Wacana/Z-3)
Bobo.id - Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah terkenal.
Ada banyak tokoh pewayangan yang sering dimainkan, tapi tokoh Pandawa Lima menjadi tokoh yang paling terkenal.
Kali ini, kita akan belajar tentang beberapa tokoh pewayangan yaitu Pandawa Lima.
Pandawa Lima adalah sebutan untuk lima bersaudara pada tokoh pewayangan pada kisah Mahabharata.
Dalam bahasa Sansekerta Pandawa berarti anak dari Panduk yang pada penokohan ini merujuk pada sosok Raja Astina, yaitu Prabu Pandu Dewanata.
Tokoh Pandawa Lima ini Merupakan putra Prabu Pandu Dewanata dengan dua istrinya yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madrim.
Kelima putra dari Prabu Pandu itu memiliki karakter atau sifat yang khas dan berbeda-beda.
Berikut akan dikenalkan kelima tokoh pewayangan terkenal dari kisah Mahabarata.
Lima bersaudara yang dikenal dengan nama Pandawa ini memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Berikut lima tokoh tersebut.
Untuk mengenal kelima tokoh itu lebih jauh, mari simak pembahasan berikut ini.
Baca Juga: 5 Contoh Kesenian Tradisional Indonesia dan Penjelasannya, Materi PPKn
Dari lima bersaudara itu, anak yang paling tua adalah Yudhistira.
Yudhistira merupakan putra dari Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti.
Putra pertama ini juga dikenal dengan ama Prabu Puntadewa yang dipercaya sebagai jelmaan Dewa Yama yang memerintah di Kerajaan Amarta.
Sosok Yudhistira adalah karakter yang bijaksana dan hampir tidak pernah berbuat dusta atau bogong selama hidupnya.
Selain itu, tokoh Yudhistira ini juga memiliki moral yang sangat tinggi dan merupakan tokoh yang pemaaf.
Tokoh selanjutnya adalah Bima yang merupakan putra kedua dari Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti.
Putra kedua ini memiliki cukup banyak nama lain, seperti Bratasena, Balawa, Birawa, Dandungwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, Wekudara, Wijasena, dan Jagal Abilawa.
Namun, dari semua nama lain Bima ini, nama Raden Werkudara yang paling terkenal dan merupakan sebutan untuk kesatria di Jodhipati.
Sosok Bima ini dipercaya sebagai jelmaan Dewa Bayu, hingga membuatnya memiliki julukan Bayusutha.
Tokoh pewayangan ini digambarkan sebagai sosok yang kuat, bersifat kasar, menakutkan di mata musuh, namun memiliki hati yang sangat lembut.
Selain itu, Bima juga memiliki sifat uang gagah berani, teguh, kuat, tabah, jujur, dan patuh.
Baca Juga: Disebut Warisan Budaya Tak Benda, Bagaimana Cara Melestarikan Wayang?
Bima memiliki senjata istimewa yang bernama Gada Rujakpala dan Kuku Pancanaka.
Putra ketiga dari Prabu Pandu Dewanata adalah Arjuna dan merupakan anak dari Dewi Kunti.
Arjuna juga terkenal dengan nama lain, yaitu Permadi, Janaka, Wibatsuh, Parta, Dananjaya, dan Palguna.
Menurut pewayangan Arjuna adalah jelmaan dari Dewa Indra yang memimpin kerajaan di Madukara dan merupakan dewa perang.
Sosok Arjuna digambarkan sebagai sosok ksatria yang cerdik dan suka berkelana, bertapa serta mencari ilmu.
Arjuna merupakan tokoh yang sangat mahir tentang ilmu peperangan.
Ia juga memiliki banyak sekali pusaka dalam bentuk senjata seperti Keris Pulanggeni, Panah Pasopati, Panah Sarotama, Busur Gandiwa, dan Terompet Dewadata.
Arjuna juga digambarkan memiliki karakter yang mulia, berjiwa ksatria, mempunyai iman kuat, dan gagah berani.
Putra keempat adalah Nakula yang merupakan salah satu dari putra kembar Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Madrim.
Seperti saudara lainnya, Nakula memiliki nama lain yaitu Tripala atau Raden Pinter.
Nakula merupakan penjelmaan dari Dewa Kembar Aswin atau dewa pengobatan.
Baca Juga: 8 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO, Ada Wayang hingga Kapal Pinisi
Tokoh satu ini digambarkan sebagai sosok yang pandai dalam memainkan senjata dan merupakan ksatria pedang yang tanggung.
Karakter dari Nakula adalah jujur, setia, dapat menjaga rahasia, patuh pada orang tua dan suka membalas budi.
Putra kelima adalah Sadewa yang merupakan salah satu dari anak kembar Dewi Madrim dengan Prabu Pandu Dewanata.
Nama lain dari Sadewa adalah Raden Darmagranti atau Raden Tangsen.
Sama seperti Nakula, Sadewa juga dikenal sebagai jelmaan Dewa Kembar Aswin.
Sadewa digambarkan sebagai sosok yang ahli dalam ilmu astronomi dan berkarakter rajin, bijaksana, setia, bisa menjaga rahasia, taat kepada orang tua serta senang membalas budi.
Nah, itu lima tokoh Pandawa yang terkenal dalam pewayangan Jawa pada cerita Mahabarata.
Baca Juga: 6 Contoh Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia Sebagai Bentuk Keragaman Budaya, Materi IPS
Siapa istri Prabu Pandu Dewanata?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?
tirto.id - Gambar wayang Pandawa lima, urutan, dan namanya adalah hal penting yang perlu dibahas ketika kita membicarakan soal sejarah wayang.
Pandawa Lima adalah sebutan untuk menjuluki tokoh pewayangan yang merupakan lima putra Raja Hastinapura, nama raja tersebut adalah Pandu.
Cerita Pandawa Lima ini dikisahkan sebagai tokoh protagonis yang melawan tokoh antagonis. Untuk tokoh antagonisnya, terdiri dari anak-anak Dretarasta (disebut Kurawa) yang sebenarnya masih sedarah dengan Pandu.
Pandawa Lima ini terlibat perang dengan Kurawa tersebut dikenal sebagai Perang Barathayudha. Hal yang menjadi pemicu peperangan adalah ambisi para Kurawa yang ingin menguasai Hastinapura.
Lantas, bagaimana urutan Pandawa Lima atau nama anak Pandu? anak putra Pandu berjumlah 5. Para putra Pandu ini lahir dari dua ibu yang berbeda, yakni Kunti dan Madri.
Anak yang lahir dari rahim Kunti berurutan meliputi Yudistira, Bima, dan Arjuna. Sedangkan yang dilahirkan Madri, ada Nakula sebagai anak pertama dan Sadewa sebagai anak keduanya.
Berikut adalah urutan Pandawa Lima:
Asal kerajaan Pandawa Lima adalah Hastinapura. Di kerajaan tersebut, para Pandawa Lima yang masih kecil hidup bersama para kurawa kecil. Setelah beranjak dewasa, Kurawa berusaha mengambil tahta Hastinapura (sering disebut Astina).
Berdasarkan wiracarita Mahabharata, mereka bertempur dalam Perang Bharatayudha dan lokasinya berlangsung di Kurukshetra. Berdasarkan sejarah dapat disimpulkan beberapa watak, karakter, atau sifat Pandawa Lima. Berikut adalah sifat Pandawa Lima beserta karakternya:
Gambar Pandawa Lima dan Namanya
Tokoh Pandawa Lima dianggap sebagai jelmaan beberapa dewa. Pertama, Yudistira diklaim sebagai titisan Dewa Yama, Bima titisan Dewa Bayu, Arjuna titisan Dewa Indra, dan Nakula serta Sadewa sebagai jelmaan Dewa Kembar Aswin.
Untuk mengenal lebih lanjut soal Bima hingga Arjuna ini, berikut adalah gambar pandawa lima dan namanya.
1. Gambar Wayang Yudistira (Puntadewa)
Puntadewa. foto/IStockphoto
Dalam cerita, Yudistira dicitrakan sebagai tokoh yang penyabar, mengutamakan persatuan, bijaksana, jujur, adil, percaya diri, dan tidak suka memiliki musuh. Tokoh ini memiliki nama kecil Puntadewa. Nama yang berasal dari bahasa Sanskerta ini berarti “teguh dan kokoh dalam peperangan”.
2. Gambar Wayang Bima Werkudara (Sena)
Bima. foto/istockphoto
Tokoh ini saat kecil bernama Sena. Nama Bima ini memiliki arti mengerikan yang sesuai dengan fisik tokohnya, misal kuat, berlengan panjang, bertubuh tinggi, dan berwajah seram. Walaupun fisiknya seperti yang dideskripsikan, namun karakter ini memiliki sifat-sifat positif dalam kehidupan sehari-harinya. Sifat tersebut meliputi patuh, setia, jujur, tabah, kuat, teguh, dan gagah berani.
3. Gambar Wayang Arjuna
Arjuna. foto/IStockphoto
Dalam cerita, ia dikisahkan pandai memanah dan mahir menerapkan strategi perang. Oleh karena itu, Arjuna memiliki sifat pandai, cerdik, dan teliti. Sedangkan terkait sifat lainnya, ia dikenal pendiam, lembut, sopan, dan berani. Karakter ini mempunyai nama Permadi dan dianggap sebagai penjelmaan dewa perang (Dewa Indra). Nama Arjuna yang dimiliki oleh anak Pandu ini berarti “yang bersinar”.
4. Gambar Wayang Nakula dan Sadewa
Nakula Sadewa. foto/Istockphoto
Anak yang lahir bersama dengan Sadewa, anak Pandu dan Madri lainnnya ini memiliki nama kecil Pinten. Nama Nakula yang berarti “tikus benggala” bersinggungan dengan keterampilan Nakula dalam peperangan. Dalam kisah Mahabharata, Nakula diceritakan pandai berpedang dengan sikapnya yang jujur, setia, taat, dan paham tentang balas budi. Selain ahli dalam pedang dan memiliki sifat positif, Nakula juga dianggap sebagai pria tertampan di dunia Mahabharata.
Lahir bersama Nakula, Sadewa punya nama kecil Tangsen. Nama Sadewa sendiri berarti “raja kembar” yang merujuk kepada penyebutan Nakula-Sadewa ketika terlahir bersamaan. Berbeda dengan Nakula yang ahli berpedang, Sadewa dicitrakan sebagai ahli astronomi. Selain itu, ia memiliki sifat rajin, bijaksana, jujur, setia, taat, dan mengerti tentang perbuatan balas budi.
Yudhistira (Puntodewo)
Yudhistira adalah putra sulung Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Ia lahir dari mantra yang diucapkan Kunti untuk memanggil Dewa Yama, dewa keadilan, sehingga Yudhistira dianugerahi sifat kejujuran dan keadilan yang luar biasa.
Nama Yudistira dibentuk dari kata yuddha dan sthira yang dalam bahasa Sanskerta Hindu bermakna "teguh dalam peperangan". Dalam kisah wayang Pandawa, Yudhistira dikenal karena komitmennya yang teguh terhadap kebenaran dan dharma. Ia selalu berusaha untuk melakukan hal yang benar, meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit.
Sebagai seorang pemimpin, dikisahkan Yudhistira sering kali harus membuat keputusan yang berat. Namun, ia selalu berusaha untuk bersikap adil demi kebaikan bersama. Selain itu, raja Yudhistira tidak mau menggunakan pakaian keemasan karena kesederhanaan pakaian senantiasa diterapkan.
Baca juga : Kisah Wayang Bima Bungkus: Simbol Kekuatan, Takdir, dan Keberanian Pandawa
Istri Yudhistira adalah Dewi Dropadi. Yudhistira dan Drupadi memiliki seorang anak bernama Raden Pancawala. Yudhistira dikenal sebagai titisan Dewa Yama, dewa akhirat. Ia memiliki karakter bijaksana, sabar, dan pemaaf.