Contoh Gambar Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan

Contoh Gambar Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan

Hal yang Membantu Proses Penyerbukan

Ada beberapa hal yang memengaruhi proses penyerbukan pada tumbuhan. Faktor tersebut biasanya datang dari makhluk hidup lainnya dan juga alam. Berikut adalah hal yang membantu proses penyerbukan tumbuhan.

Hewan yang dapat membantu penyerbukan, seperti kupu-kupu, kelelawar, burung, lebah, dan kumbang. Contoh tumbuhan yang diserbuki oleh hewan antara lain bunga melati, mawar, durian, dan kembang sepatu.

Manusia juga dapat menjadi faktor dalam penyerbukan perkembangbiakan vegetatif. Tumbuhan yang biasanya harus dibantu proses penyerbukannya oleh manusia adalah pohon salak dan vanili.

Dalam hal ini angin juga dapat membantu proses penyerbukan dengan tiupan angin yang membuat serbuk sari mengenai kepala putik. Tumbuhan yang proses penyerbukannya dapat dibantu oleh angin adalah jagung, gandum, dan padi.

Air juga dapat membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan. Dalam hal ini, yang dapat dibantu oleh air adalah tumbuhan yang berada di dalam air. Tumbuhan tersebut adalah tanaman ganggang maupun hydrilla.

Grameds, demikianlah artikel mengenai perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif. Dengan adanya artikel ini diharapkan kalian dapat membedakan apa itu perkembangbiakan vegetatif dan generatif beserta cara berkembang biaknya.

Jika kalian ingin belajar lebih dalam mengenai tumbuhan, kalian dapat membeli buku yang tersedia di Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas telah menyediakan berbagai buku berkualitas yang bisa kalian miliki. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga!

Buku ini membahas bagian tubuh tumbuhan, struktur sel dan fungsi setiap organel sel, dan berbagai jaringan penyusun tumbuhan. Secara terperinci buku ini juga membahas organ-organ penyusun tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bunga, serta pertumbuhan primer dan sekunder maupun pertumbuhan yang menyimpang. Disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti serta contoh-contoh yang lengkap.

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Perkembangbiakan Tumbuhan

Bobo.id - Tumbuhan berkembang biak dengan dua cara, yaitu vegetatif dan generatif.

Teman-teman tahu tidak dua cara perkembangbiakan tumbuhan tersebut?

Kali ini kita akan membahas tentang perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif berserta contoh tumbuhannya.

Seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga berkembang biak untuk memperbanyak jumlahnya.

Simak penjelasan di bawah ini tentang pengertian dan contoh perkembangbiakan tumbuhan.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Vegetatif Alami dan Vegetatif Buatan pada Tumbuhan

Perkembangbiakan secara vegetatif sering disebut juga dengan pekembangan aseksual.

Tumbuhan yang berkembang biak dengan vegetatif tidak melakukan perkawinan.

Cara berkembang biak ini pun dibagi menjadi dua, yaitu vegetatif alami dan buatan.

Pada perkembang biakan vegetatif alami, tumbuhan tidak melakukan perkawinan untuk memperbanyak diri.

Selain itu cara ini tidak memerlukan bantuan dari manusia.

Berikut jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami.

Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora biasanya tidak memiliki biji.

Jenis tumbuhan yang berkembang biak dengan cara spora adalah lumut, tumbuhan paku, dan jamur.

Umbi lapis adalah cara bekembang biak dengan menggunakan lapisan daun yang menebal.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara ini adalah bawang merah, bawang bombay, bawang putih, bunga bakung, bunga tulip, bunga amarilis, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Umbi Akar dan Umbi Batang Sering Terlihat Mirip, Ini Cara Membedakan Keduanya

Umbi batang berkembang biak dengan menggunakan batang.

Pada umbi batang, cadangan makanan disimpan di batang seperti ubi jalar, kentang, talas, bengkuang, dan gadung.

Perkembangbiakan umbi akar terjadi pada bagian akar pada tumbuhan.

Pada bagian akar akan membesar dan menjadi cadangan makanan bagi tumbuhan.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara ini adalah lobak, wortel, dan singkong.

Tumbuhan yang berkembang biak dengan cara tunas akan memperbanyak jumlah dengan memunculkan tumbuhan baru di sekitar induknya.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara tunas adalah pisang, bambu, dan tebu.

Perkembang biakan tumbuhan dengan akar tinggal sering disebut juga dengan rimpang.

Bakal tumbuhan baru akan muncul dari akar tumbuhan yang masih di dalam tanah.

Jenis tumbuhan yang berkembang biak dengan cara ini adalah kunyit, temulawak, lengkuas, jahe, dan jahe.

Gragih sering disebut juga dengan stolon merupakan pekembangbiakan dengan tumbuhan bagian batang yang menjadi cabang.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara ini adalah stroberi dan rumput teki.

Vegetatif buatan adalah cara berkembang biak tumbuhan dengan campur tangan manusia.

Tumbuhan dapat diperbanyak jumlahnya tanpa melalui proses perkawinan.

Berikut beberapa cara pertumbuhan secara vegetatif buatan.

Metode ini menggunakan cara memotong batang dan menanamnya kembali untuk menjadi tumbuhan baru.

Contoh tumbuhan yang bisa berkembang biak dengan stek adalah mawar, tebu, anggur, kangkung, lavender, singkong, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Tanaman Cangkok Dipisahkan dari Induknya? Materi Kelas 3 SD Tema 1

Cara ini hanya bisa dilakukan pada tumbuhan berkayu.

Metode ini dilakukan dengan menyayat batang atau dahan dan memunculkan akar baru.

Tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau berkeping dua seperti mangga, jambu, durian, dan lain sebagainya.

Metode okulasi dilakukan dengan menempelkan tunas satu tumbuhan pada tumbuhan lainnya.

Contoh tumbuhan yang bisa berkembang biak dengan okulasi adalah kakao, mangga, blimbing, karet, dan kelengkeng.

Kultur jaringan memiliki cara lebih rumit dari pada yang lainnya.

Cara ini menggunakan bagian tumbuhan dan ditumbuhkan dalam labolatorium.

Metode ini bisa menumbuhkan banyak tumbuhan dalam tempat yang sempit.

Pekembangbiakan degan cara genertif adalah proses perkawinan.

Tumbuhan yang bisa berkembang biak dengan cara ini tentunya memiliki kelengkapan yang dibutuhkan, yaitu serbuk sari dan kepala putik.

Pada proses perkembangbiakan generatif akan terjadi proses penyerbukan dan pembuahan.

Baca Juga: Apa Itu Perkembangbiakan Generatif? Beginilah Prosesnya Terjadinya pada Tumbuhan

Pada perkembangbiakan generatif akan diawali dengan penyerbukan.

Proses ini terjadi saat serbuk sari menempel pada putik yang kemudian akan menghasilan bakal buah.

Penyerbukan bisa terjadi dengan bantuan dari alam sekitar serta dari hewan-hewan kecil.

Sebuk sari akan diterbangkan angin atau terbawa air hingga mengenai putik.

Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara generatif adalah mangga, tomat, jambu biji, dan lain sebagainya.

Nah, itu tadi dua cara tumbuhan berkembang biak untuk memperbanyak jumlahnya.

Pada cara berkembang biak tersebut ada beberapa tanaman yang bisa memperbanyak jumlah dengan cara generatif dan vegetatif buatan.

Hal itu terjadi karena adanya bantuan manusia dalam prosesnya.

Kini teman-teman paham kan bagaimana cara tumbuhan bisa memperbanyak jumlahnya.

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera

Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif – Setiap makhluk hidup pastinya melakukan perkembangbiakan untuk meneruskan keturunannya. Berkembang biak berarti menciptakan makhluk baru dari spesies yang sama. Makhluk hidup berkembang biak untuk memperbanyak keturunan, mencegah spesies dan jenis mereka dari kepunahan keturunan mereka. Makhluk yang bisa berkembang biak adalah makhluk yang sudah dewasa.

Tidak hanya manusia dan hewan, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan. Mereka juga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperbanyak spesies dari tumbuhan itu sendiri. Proses perkembangbiakan atau pembentukan individu baru pada tumbuhan untuk menjaga kelangsungan keturunan dari spesies tersebut. Proses perkembangbiakan dapat dilakukan secara seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan seksual menghasilkan keturunan baru melalui peleburan gamet dari orang tua. Keturunan yang dihasilkan memiliki karakteristik genetik yang berbeda dengan induknya. Sedangkan perkembangbiakan aseksual menghasilkan individu baru tanpa fusi gamet, sehingga individu baru yang dihasilkan mewarisi karakteristik genetik yang sama dengan orang tuanya (kecuali terjadi mutasi).

Buku ini menghadirkan segala yang perlu kita tahu tentang dunia tumbuhan dengan cara paling mudah namun padat dan kaya akan pengetahuan. Dilengkapi dengan ratusan foto dan ilustrasi yang menunjang, menjadikan buku ini tidak hanya enak dibaca, namun juga akan mempermudah pembaca untuk mempelajari tentang kehidupan tumbuhan dengan cara yang menyenangkan.

Dengan adanya dua cara untuk berkembang biak bagi tumbuhan maka pada kesempatan kali ini Gramedia akan membahas mengenai perkembangbiakan tumbuhan. Untuk tahu lebih lengkap bagaimana perkembangbiakan vegetatif dan generatif pada tumbuhan, mari simak ulasan berikut.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan berkembang biak tanpa adanya bantuan manusia. Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan atau penyerbukan. Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan juga tumbuhan lain. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetaif alami.

Tunas adalah perkembangbiakan tanaman yang menggunakan bagian tunas atau tanaman yang baru tumbuh. Tunas berada di bawah tanaman induk dan tunas muncul di atas permukaan tanah. Tunas biasanya berasal dari batang, daun muda, buah/bunga yang menjanjikan. Contoh perkembangbiakan tumbuhan bertunas terjadi pada tanaman pisang, tebu, dan bambu.

E-book tentang kultur jaringan pisang kepok tanjung ini masih sulit diperoleh, padahal kebutuhan tentang buku petunjuk teknis produksi bibit pisang kepok tanjung dengan teknik kultur jaringan ini sangat dibutuhkan. E-book ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelajar, mahasiswa, dosen/akademisi, peneliti, praktisi di bidang kultur jaringan tanaman, yang memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap pisang kepok tanjung sebagai sumber daya alam hayati (SDAH) langka dan unik yang perlu dilestarikan

Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa, namun tunas adventif merupakan tumbuhan yang tumbuh dari bagian tumbuhan seperti akar atau daun. Contoh tumbuhan yang berkembang biak menggunakan tunas adventif di antaranya cocor bebek, cemara, dan sukun.

Spora adalah organ reproduksi yang dimaksudkan untuk penyebaran pada tumbuhan berpembuluh tidak berbiji. Spora biasanya memiliki satu atau lebih sel tertutup dalam lapisan pelindung. Contoh tumbuhan berspora adalah lumut, jamur, dan tanaman paku.

Umbi lapis adalah organ reproduksi yang dihasilkan dari sekelompok daun tebal berlapis dengan susunan seperti roset. Polisakarida pada umbi lapis bukan merupakan akumulasi karbohidrat. Biasanya di dasar serat. Contoh tanaman yang menggunakan umbi lapis untuk pembibitan antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombay, bunga bakung, bunga tulip, bunga lili hujan, bunga amarilis, dan bunga narsis.

Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan berupa batang atau modifikasi struktur batang yang terdapat di dalam tanah dan biasa digunakan sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Saat ditanam di tanah, umbi ini bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang, ubi jalar, talas, bengkuang, gadun, dan genbiri.

Umbi akar merupakan perkembangbiakan vegetatif alami yang memanfaatkan akar, termasuk cadangan makanan. Umbi akar ada dua jenis, yaitu berserat dan akar tunggang. Contoh tanaman yang berkembang biak pada umbi akar berserat adalah singkong, sedangkan umbi akar tunggang antara lain lobak dan wortel.

Akar tinggal ini, biasa disebut rimpang, berarti perkembangbiakan tumbuhan yang tumbuh dan menyebar di bawah permukaan tanah. Rimpang menghasilkan akar baru atau tunas baru yang tumbuh menjadi tanaman baru.

Rimpang digunakan untuk menyimpan stok makanan atau hasil metabolisme tanaman. Rimpang juga mengandung banyak minyak atsiri dan alkaloid. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan rimpang adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan temulawak.

Geragih adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan memodifikasi batang yang tumbuh di samping atau bisa disebut cabang di batang. Di batang ini akan ada ruas-ruas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Umumnya ditemukan di banyak spesies terna. Terna adalah tumbuhan berbatang tidak berkayu (lunak). Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan geragih atau stolon antara lain stroberi, rumput teki, dan pegagan.

Stolon atau Geragih

Contoh perkembangbiakan vegetatif lainnya yaitu dengan cara stolon atau geragih. Stolon adalah cara berkembang biak pada tumbuhan dengan batang kecil yang menjalar di atas permukaan tanah dan buahnya ada di ujung batang tersebut.

Tanaman yang berkembang biak dengan cara stolon antara lain; tanaman strawberry, rumpit teki, arbei, dan pegagang.

Cara perkembangbiakan vegetatif alami yang terakhir yaitu spora. Metode perkembangbiakan ini adalah jenis perkembangbiakan dengan menggunakan sel yang ada di tumbuhan tersebut dan berguna sebagai alat perkembangbiakan.

Jenis tanaman ini biasanya berbentuk sangat halus dan mudah menyebar jika terkena angin, air, atau faktor lain. Tanaman tersebut biasanya hidup di daerah lembap. Contohnya lumut dan tumbuhan paku.

Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan dan Contohnya

Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa proses penyerbukan. Perkembangbiakan vegetatif terbagi menjadi dua, yakni alami (tanpa bantuan manusia) dan buatan (dengan bantuan manusia).

Berikut beberapa cara berkembang biak tumbuhan vegetatif, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemdikbud RI.

Perkembangbiakan Vegetatif  Tumbuhan

Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu perkembangbiakan vegetatif buatan dan alami. Berikut adalah perbedaannya.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Di antara lapisan yang ada pada umbi lapis, terdapat bakal tunas. Bakal tunas pada umbi lapis yang ditanam akan tumbuh menjadi tunas.

Tunas tersebut kemudian akan tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan dengan cara berkembang biak seperti ini adalah bawang putih dan bawang bombay.

Spora adalah inti sel, akan tetapi pada perkembang biakan vegetati alami, inti sel ini akan berubah menjadi alat perkembangbiakan.

Spora berada di kotak spora (sporangium), yang mana kotak spora terletak di dalam sorus, yakni kumpulan kotak spora.

Apabila sporangium pecah, spora akan jatuh ke tempat yang cocok dan akan menghasilkan tumbuhan baru. Salah satu contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora adalah tumbuhan paku.

Tunas adventif adalah tumbuhan yang tidak tumbuhan dari batang, melainkan pada bagian tumbuhan lainnya.

Tunas dapat tumbuh di daun atau akar tumbuhan, yang nantinya tunas tersebut nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki tunas adventif adalah sukun dan cemara.

d. Akar Tinggal (Rimpang)

Akar tinggal atau rimpang adalah batang yang tumbuh secara mendatar di dalam tanah. Akar tinggal terdiri dari ruas-ruas dan setiap bagian buku ruas dapat menjadi tumbuhnya tunas baru. Contoh tumbuhan berkembang biak dengan akar tinggal adalah jahe dan kunyit.

Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Menyerupai akar tinggal, geragih juga terdiri atas ruas-ruas.

Ruas-ruas tersebut akan menjadi tempat tumbuhnya tunas dan akar baru. Salah satu contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah stroberi.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak melalui perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan manusia). Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetatif buatan.

Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia.

Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan. Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.

Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman.

Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih yang berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan ini tentu membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan perbanyakan buatan. Namun, penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan tanaman yang baik. Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan dan tanaman yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang biak dengan cara kopulasi meliputi kopi, durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh tanaman seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara stek ini dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.

Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah. Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong, kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan mawar.

Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek daun menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan memetik daun yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah tumbuh.

Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin. Setelah itu, memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya adalah mencabut akar yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam campuran tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar tidak merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan sukun.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak melalui perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan manusia). Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetatif buatan.

Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia.

Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan. Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.

Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman.

Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih yang berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan ini tentu membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan perbanyakan buatan. Namun, penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan tanaman yang baik. Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan dan tanaman yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang biak dengan cara kopulasi meliputi kopi, durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh tanaman seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara stek ini dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.

Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah. Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong, kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan mawar.

Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek daun menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan memetik daun yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah tumbuh.

Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin. Setelah itu, memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya adalah mencabut akar yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam campuran tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar tidak merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan sukun.

Proses Penyerbukan Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan secara generatif pasti dimulai dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari atau menempel pada kepala putik tanaman. Jika prosesnya berhasil, maka akan menghasilkan serbuk sari. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji. Kemudian butir-butir serbuk sari akan masuk ke bakal biji. Pada bakal biji akan terjadi proses pembuahan. Pembuahan adalah proses meleburnya sel jantan atau serbuk sari dengan sel betina atau kepala putik. Setelah selesai proses penyerbukan maka akan menghasilkan bakal buah.

Selain itu, ada beberapa cara dalam proses penyerbukannya. Berikut adalah cara dalam penyerbukan perkembangbiakan generatif pada tumbuhan.

Penyerbukan sendiri ini akan terjadi hanya jika serbuk sari dan kepala putik berada pada satu tanaman atau bunga yang sama.

Penyerbukan tetangga merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan kepala sari berasal dari pohon yang sama. Serbuk sari terbang ke ke kepala putik di bunga yang lain.

Penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari berasal dari bunga dan tanaman lain. Tetapi pohon atau pohon itu selalu dalam jenis yang sama.  Dengan adanya penyerbukan ini dapat membuat karakteristik yang lebih kuat dari yang sebelumnya.

Jenis penyerbukan yang terakhir adalah penyerbukan bastar atau hibridisasi, artinya penyerbukan terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari berasal dari bunga lain, serta tanaman lain dengan spesies tanaman yang berbeda.

Perkembangbiakan Generatif  Tumbuhan

Perkembangbiakan secara generatif adalah proses perkembangbiakan tumbuhan dengan cara pembuahan dan penyerbukan. Perkembangbiakan secara generatif tumbuhan hanya terjadi pada tumbuhan yang memiliki organ reproduksi seperti serbuk sari dan kepala putik.

Serbuk sari adalah alat reproduksi jantan dan kepala putik adalah alat reproduksi betina pada tumbuhan. Artinya perkembangan generatif tanaman dapat terjadi melalui perkawinan. Jika tanaman tidak memiliki organ reproduksi, ia tidak dapat mengalami perkembangbiakan generatif.